Rabu, 07 Desember 2011

Standar Akuntansi di Eropa Diperlonggar




Para pemimpin Eropa (Reuters)
Para pemimpin Eropa (Reuters)
BRUSSELS - Uni Eropa memutuskan untuk memperlonggar standar akuntansi, untuk membantu perbankan dan lembaga keuangan dalam mengatasi krisis keuangan yang terjadi.

Sejumlah bank menilai, standar akuntansi yang saat ini berlaku turut memperburuk krisis keuangan. Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) pun didesak melakukan perombakan darurat.

Desakan itu mencuat dalam forum para pemimpin 27 negara Uni Eropa (UE) yang digelar di Brussel, Belgia, Rabu waktu setempat.

Dengan perubahan standar akuntansi, institusi keuangan di UE memiliki waktu lebih untuk menilai aset yang mengalami penurunan nilai. Demikian seperti dikutip dariFinancial Times dan Xinhua, Kamis (16/10/2008).

Komisi Eropa mengatakan, perubahan standar akuntansi dimaksudkan untuk meredakan konsekuensi dari turbulensi di pasar keuangan. Komisi akan memastikan perusahaan-perusahaan di UE memiliki fleksibilitas seperti kompetitornya asal Amerika, untuk mengklasifikasi ulang aset mereka.

"(Langkah) ini kembali menunjukkan UE merespons secara cepat dan jelas turbulensi keuangan yang terjadi saat ini," kata salah seorang komisioner UE, Charlie McCreevy.

Standar penilaian akuntansi yang lebih fair dibutuhkan bank untuk membukukan aset mereka dengan penaksiran sesuai kondisi pasar saat ini. Hal ini berarti perbankan memerlukan uang dalam jumlah yang banyak untuk memperbaiki neraca mereka, setelah mencatatkan kerugian yang besar akibat menurunnya nilai yang ditimbulkan oleh krisis subprime morgage di AS.

Standar akuntansi sebelumnya turut disalahkan, setelah AS melonggarkan standar mereka pada akhir September, dan membuat khawatir para pelaku bisnis di Eropa. (jri)

3 komentar: